All About Carinae

All About Carinae

Minggu, 11 September 2011

Cintaku Salah ..

“Apa kamu pernah merasakan jatuh cinta. ?” Tanya dia padaku.
“Hhh” Aku tersenyum kecut
“Kenapa kamu tak menjawab. ?” Dia kembali bertanya
“Apa perlu aku menjawabnya. ?”
“Sangat perlu. !”
“Lalu. ?”
“Jawab..” Aku rasa dia mulai geram padaku.
“Baiklah, aku akan menjawabnya. Sekarang. ?” Aku mencoba berkelit.
“Kapan Lagi. ?”
Aku mulai melihat aura kemarahan pada wajahnya,

***

“Apa kamu masih berminat untuk menikahiku setelah aku menceritakan masa laluku. ?” Aku mencoba berlaku hati-hati padanya.
“Aku sedikit kecewa, tapi aku sangat berminat”
“Kamu tidak menyesal jika suatu saat aku akan ... “ Belum selesai aku meneruskan kata-kataku, badanku sudah sakit karna pelukannya yang erat.
“Aku percaya kamu tidak akan mengulanginya”
Aku hanya tersenyum kecut mendengar opininya yang sudah seperti peramal.
“Jika terjadi sebaliknya. ?” Aku balik bertanya.
“Apa maksudmu. ?”
“Kamu tahu, ini kali pertama aku menemukan seorang lelaki sepertimu. Dan aku tak tahu, apakah hatiku akan bisa menerimamu atau malah mengabaikanmu” Aku ingin membuatnya tahu, bahwa aku tidak sanggup mencintainya.
“Sebegitu tegakah nona cantik. ?” Aku melihat wajahnya tertekuk karna ucapanku, terbesit rasa bersalah itu padanya.
“Apa kau rasa aku tega kepadamu tuan tampan. ?”
“Tidak, aku rasa engkau hanya mencoba menggoyahkan hatiku”
“Lalu. ?” Sedikit aku tak mengerti apa maksudnya
“Aku akan mencintaimu meski engkau belum mencintaiku, dan aku akan berharap bahwa kau mengerti cintaku dan lambat laun akan mencintaiku, Cinta” Aku tak mengerti maksudnya, apa dia benar-benar mencintaiku. ? Aku tak tahu.
“Wahai tuan pujangga, kata-katamu mampu membuatku bingung. Sebenarnya, apa yang kau inginkan dariku. ?” Aku mencoba menggali perasaannya terhadapku.
“Aku hanya ingin cintamu, sanggupkah kau memberikan cintamu hanya kepadaku. ?”
Ohh, begitu. Ya. ! sekarang aku mengerti.
“Aku takkan pernah berjanji, tunggu sampai aku mampu menjawab pertanyaanmu” Aku masih takut untuk mencintainya, aku tahu persis bagaimana sifat para lelaki jaman sekarang. Dan aku cukup muak dengan keadaan sekarang.

***

“Begini caranya kau balas cintaku padamu. ?” pekiknya membuatku menitikkan air mata.
Aku mencoba menghentikannya, namun ku tak kuasa. Apa aku salah. ?
“Aku dulu sudah pernah berkata padamu, bahkan aku melarangmu menikahiku. !”
“Oke, memang begitu kenyataanya. Tapi dulu aku sangat yakin kau bisa merubah sifat najismu itu”
Aku merasakan ada yang salah darinya, ucapnya yang sekian lama semakin kasar dan keterlaluan.
“Ya. ! memang aku najis, lalu sekarang kau ingin apa. ? kalau sudah tahu aku najis, kenapa kau dulu menikahiku bodoh. ?” Aku tak tahan mendengar cacian dan makiannya.
“Aku ingin kau berubah untukku. !”
Nadanya yang tinggi membuatku ogah untuk menuruti kemauannya.
“Kenapa aku harus berubah untukmu. ? sedangkan hatiku, sedikit ruangpun tak ada untukmu. Kita hanya dalam ikatan pernikahan, itu cukup. !” Aku melihat dia semakin geram mendengar ucapanku, dan ...
‘Plakk. !’
Ohh, Tuhan. Berani sekali dia menamparku..
“Baik, kalau ini maumu. Aku turuti. ! lelaki memang sama saja, tak punya kasih sayang. Kasih sayangnya hanya untuk nafsu bejatnya. !” Sekali aku mendapatkan tamparan indah dari seorang lelaki. Tamparan dari suamiku sendiri.
“Pergiii, Pergi dari rumahku. ! Temui Pacarmu, Najis jika aku memegang dirimu”
Ya. ! malam itulah, malam yang membuatku semakin membuatku selalu membenci lelaki. Dan malam itu juga aku menemui kekasihku. Aku menangis dalam peluknya, hingga aku tertidur di pangkuannya.

***

“Hallo. ? iya benar.. Ada keperluan apa ya. ? bukankah kau sudah mengusirnya. ? tidak, dia tidak disini” Terlihat aura kemarahan di wajah kekasihku.
Dahiku berkerut,
“Siapa. ?”
“Suamimu, menanyakan kamu” Dia berkata Ketus.
“Apa engkau beniat kembali lagi padanya. ?” Ia meneruskan dengan wajah melasnya.
“Dia memang suamiku, tapi hatiku hanya untukkmu. Aku percaya, kamu juga sangat menyayangiku. Seperti aku sayang padamu” Bulir airmataku menetes bebas.
“Dan ingatlah sayang, aku selalu menyayangimu. Hingga nafasku takkan lagi ada” Dia menangis memandang wajahku, pelukannya membuatku semakin tak kuasa menahan air mata.
Langit seakan tahu apa yang sedang kurasa, awan hitam menyelimuti di luar sana. Tubuhku bergetar hebat. Aku tahu ini salah. Tapi aku tak kuasa menahannya. Cintaku hanya untuk dia. Sebelum aku menikah dengan suamiku, hatiku sudah termiliki olehnya. Dan rasa itu sulit hilang dari diriku. Beribu cara kucoba melupakannya, dan Nihil pecuma.
Semua orang mencemoohku Najis, Hina, bahkan Gila. Tapi aku tidak bisa mendustai hatiku, cintaku hanya untuknya..
Kepada seorang wanita cantik yang sempurna dimataku .

***

Jumat, 08 Juli 2011

Something Different..

Terinspirasi oleh notes teman saya, “Mr.Brown”
Sebenarnya saya tidak menduga bahwa setelah melihat notesnya, saya akan cemburu..
Tapi aku merasa, ini semua memang hidupku.
Saya cemburu karena kekonyolan saya sendiri.

Awalnya,
Aku tidak sedikitpun merasakan bahwa dia (Mr.Brown) akan menjadi seseorang yang bisa mengubah hidupku .
Pertama kali aku masuk tingkat kedua di JHS yang lumayan terkenal, aku merasa ada yang aneh. Aku mendengar nama seseorang yang dulu sempat menjadi bahan ejekan teman satu tingkat di tingkat pertamaku dulu. Otomatis aku langsung menoleh, mencari seseorang yang mengangkat tangan. Hhmm. ternyata dia, yang bernama Mr.Brown.
Dan sekarang aku tahu bagaimana wujud asli Mr.Brown. Awalnya aku tak begitu menggubris dia, meski dia satu kelompok denganku, tapi aku tetap dingin.
hingga ulangan tengah semester, bangku ujian dia bersebrangan denganku. Dan dia hanya bisa mencontek kepadaku.

Sejak saat itu, aku merasa ada sesuatu yang aneh. Di setiap gerikku, selalu bertemu dengannya.
*Wajar. ! namanya juga satu kelas. - -a
Ulangan akhir semester ganjil, aku masih duduk bersebrangan dengan dia. Tapi naasnya, aku dan dia di bangku paling depan. Jadi dia tidak bisa bertanya jawaban selain padaku.
Dan saat ulangan akhir semester ganjil berlangsung, otakku sedang di pusingkan masalah. Masalah yang tidak seharusnya kupikirkan. Masalah rumah tangga tanteku yang di ambang kehancuran.
Aku yang suka bersastra mencoba membuat puisi tentang kejadian yang menerpa tanteku, yang menjadi perannya adalah Mawar dan Kumbang. Daripada kusimpan sendiri, aku coba kirimkan pada teman-teman satu kelasku.
Niat baikku untuk mengeshare puisiku banyak yang menyambutnya dengan baik, bahkan banyak juga yang bertanya maksud dari puisi yang ku kirimkan itu.

Tahun baru 2011 berlangsung, ponselku tak henti-hentinya berdering. Pesan masuk memenuhi Inboxku. Dan aku mendapatkan pesan tentang tiket kejujuran. “Barang siapa yang mendapatkan pesan tiket kejujuran maka orang yang menerima berkesempatan bertanya kepada pengirim, dan pengirim harus menjawabnya dengan jujur”. Setalah melalui pemikiran yang panjang, aku coba memforward pesan itu pada teman-temanku.
Tapi ada satu hal yang ganjil, tiba-tiba pesan masuk di ponselku bergetar. Kulihat, ternyata dari “Mr.Brown”. kulihat kotak Sent Item ku, benar. ! aku juga mengirimkan pesan tiket kejujuran itu pada Mr.Brown.
Perlahan ku buka pesan darinya, kulihat “Violet, aku mau menukarkan tiket kejujuranmu dengan sebuah pertanyaan. Kenapa akhir-akhir ini kamu sering mengirimkan puisi mawar kumbang kepadaku. ?”
‘Ohh god, apa mungkin Mr.Brown ke GR.an. ?’ tanda tanya besar sedang memusingkanku.
Aku tidak mungkin menceritakan sebenarnya, aku pun menjawab bahwa aku hanya suka membuat puisi dan ingin menjadi seperti Emha.Ainun Najib. Itu saja.
Tapi semenjak itu, semua berubah..
Aku merasakan sesuatu yang aneh pada diri Mr.Brown. dia selalu dekat denganku, dia sering sharing sama aku. Sampai sahabatku, Orange merasakan perubahan sikap Mr.Brown kepadaku.

Libur semester ganjil tiba..
Tidak bermaksud apa-apa, tiba-tiba Mr.Brown denganku Lost.Contact hingga liburan usai.
Aku yang tidak begitu memperhatikan, secara gamblang kulihat sikap Mr.Brown semakin aneh.
Dia menjauhiku,
Aku yang tak ingin dia ke GR.an, juga mencoba menjahuinya.
Hingga dia berkata,
“Violet, kamu kok gitu sih. ? entar Mawar.Kumbang mu aku UNREG lho. Hhaha..”
Memang aku sering mengiriminya puisi Mawar.Kumbang, tapi tidak bermaksud begitu.
Aku hanya tersenyum tipis dan menghela napas.
‘Ohh God, apa aku salah. ?’ keluhku.

***

Di Facebook,
Komen-komen status itu wajar,
Aku dan Mr.Brown sering saling komen status. Tapi tiba-tiba ada seseorang bernama Mrs.Pink meminta menjadi temanku. Tanpa berfikir aneh-aneh, ya aku confirm. Dan aku ingat siapa Mrs.Pink itu.
Ya. ! dia kekasih Mr.Brown.
Aku coba posting pada wall.nya,
“Hai.hai, makasih sudah add. Pacarnya Mr.Brown ya. ? :D” Kira-kira seperti itu.
Dan dia menjawab hanya satu kata, “Hhhehehe.” Hanya itu..

***

Lama sudah aku menjalani hubungan anehku dengannya, banyak yang telah kulakukan bersamanya.
Tapi sedikitpun tak ada rasa spesial untuk Mr.Brown.
Tapi sikapnya padaku berbeda dengan sikapnya kepada teman-temanku yang lain.
Hingga pada suatu saat kekasih Mr.Brown sikapnya tidak se-friendly biasanya. Bahkan teman-temannya ikut-ikutan.
‘Salah apa aku. ?’

[BERSAMBUNG]

Minggu, 24 April 2011

Cerpen, "Maaf, saya durhaka kepadamu"

“Hey, kalo ngomong di jaga. !!” Begitu sakitnya hatiku ketika tahu ayahku menjadi bahan ejekan oleh mereka
“Kenapa. ? ngerasa kamu. ?” Sambil tersenyum penuh kemenangan mereka balik mengejekku.
“Apa sih mau kamu. ?”
“Hhahaha, dasar anak pemabuk, penjudi, tukang korupsi lagi. Gak malu sekolah di sini. ?”
Sontak daraku seakan berhenti mengalir.
‘Ya.Allah, cobaan apa lagii. ?’ Sekuat tenaga aku membendung tangisku yang sambut oleh ledakan tawa teman-temanku.
Aku terus berlari melewati koridor sekolah, dengan tangisan yang semerbak aku terus berlari. Ya ! badanku sekarang seakan mendapat pukulan godam.
‘Ibuuu, aku membutuhkanmu’. Sepanjang perjalanan yang ku ucap hanya kata itu.
“Hey awas-awas, ada anak tukang korupsi lewat. Hahaha” Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut teman-temanku ketika aku berjalan ke arahnya.
‘Tuhann, aku mohon kepadamu. Sudahi lakon ini’.
Aku yang memutuskan untuk pulang cepat, bergegas mengambil tas dan pergi dari orang-orang yang menurutku membosankan dan tak tahu etitude.

***

Di depan rumah, kulihat ibuku menyiram bunga. Aku tak ingin ibuku mengetahui ini, tapi aku sudah tidak kuat menahannya. Dengan mata sembab aku menghampirinya, seraya mencium tanganya.
“Wit, kamu kenapa sayang. ?” Tanya ibuku yang mengetahui aku menangis.
“Ibuu, boleh aku pindah sekolah. ?” Mungkin pintaku sangat konyol.
“Sayang, uang apa yang kita pakai. ? harta kita sudah habis karna ulah ayahmu, kamu tau sendiri kan nak. ? toh, habis ini kamu ujian” Kulihat wajah ibuku yang memucat karna beban pikiran yg ia pikul. Ya ! karna siapa lagi kalau bukan karna ayah.
Aku mengangguk pelan, seraya pasrah dengan konsekuensi yang akan aku terima besok-besok pada sekolahku, terlebih pada teman-temanku.
Bergegas aku memeluk ibuku dan pergi ke kamarku yang sudah tak seluas dulu.

***

Begitulah keadaanku yang sekarang, karena ayahku juga aku menjadi begini. Dia dulu adalah seorang pejabat, tapi 6 bulan yang lalu ayahku tertangkap karna berjudi dan mabuk-mabukan. Sehingga namanya tercoreng dari daftar anggota DPR. Dan entah cobaan apa lagi, 2 bulan setelah itu ayahku di periksa oleh pihak KPK dan positif bahwa ayahku KORUPTOR. Ibuku hanya diam pasrah menghadapi semua ini. Ia hanya berdoa dan berserah diri pada-Nya. Sekarang ayahku meringkuk di balik jeruji besi. Sebenarnya, siapa yang tega melihat ayahnya meringkuk sendiri dibalik penjara. ? begitu pula aku, aku tak tega melihat ayah yang dulu selalu menyayangiku kini namanya terdaftar dalam Lembaga Permasyarakatan.
Tak henti-hentinya aku menangis, tubuhku bergetar hebat ketika aku mengingat semua itu. ‘Ayaahhhh’ jeritku dalam hati. Rasa rinduku padamu tak bertepi, tapi rasa benciku padamu seakan membuncah pada saat itu juga. Seiring dengan sungai kecil yang mengalir pada mataku ketika aku memandang foto seorang lelaki paruh baya yang tergeletak tak jauh dariku
“Sayang, mama tahu. Tapi bagaimana lagi, kamu harus kuat. Meskipun ia pemabuk, penjudi juga koruptor. Ia tetap ayahmu. Tanpanya kamu tak ada di dunia ini. Tanpanya, mungkin kamu tidak akan tumbuh menjadi wanita mandiri seperti saat ini” tutur Ibu yang mengagetkanku. Aku hanya diam seribu bahasa. Ya ! dilema aku saat itu. Di sisi lain aku menyayangi ayahku, dan disisi lain aku juga membencinnya.
Ayahku yang dulu sangat menyayangiku, sangat memperhtikanku hingga aku tumbuh dewasa dan seperti saat ini. Ayah yang sangat sayang padaku dan keluarganya. Hidupku dan keluargaku berubah ketika ayahku mempunyai WIL. Saat aku berumur 16 tahun, aku melihat ayahku menggandeng seorang wanita. Mesra. Ya ! sangat mesra. Hingga suatu hari, ibuku bertengkar hebat yang mengakibatkan ayahku tak pulang selama satu minggu. Semenjak itulah hidupku berubah. Hanya saja ibuku terlalu sabar dengan tingkah ayahku.
“Sudahlah, jangan dipikirkan, semua akan indah pada waktunya sayang” Hibur ibuku yang menurutku adalah orang tersabar sedunia.
“Iya bu, wiwit sayang ibu” Seraya memeluk ibu dan menghapus tangisku.

***

“Kenapa ayah menangis. ?” Tanyaku yang menyadari ayah sedang menangis.
“Ayah sayang sama kamu nak. !”
‘What. ? sayang. ? gak salah. ?’ Berderet kata tanya hadir di otakku.
‘Yang benar saja. ? seandainya ayah sayang padaku, kenapa ia tega melakukan ini semua. Yang berimbas pada keluarganya juga kehidupannya. ?’
“Wit, wiwit juga sayang sama ayah kan. ?” Tanya ayah yang membuayarkan lamunanku.
“Ayah, mana ada anak yang gak sayang sama ayahnya. ? tapi ayah, satu hal yang terbesit di kepalaku. Kenapa ayah dulu begitu. ? ayah sudah tidak sayang pada kita. ?” Entah setan apa yang merasukiku. Hingga membuat aku begitu berani pada ayahku. Dan tanpa terasa, sungai kecil itu pun mengalir lagi. Hingga membuat ayah tak tega melihatku dan memelukku.
“Maafkan ayah sayang, ya. Memang ayah salah, tapi tanpa sadar ayah melakukan itu nak. Ayah tidak tahu apa yang terjadi”
“Lantas. ?” Tanyaku ketus.
“Mungkin susah untuk gadis seumuran mu mengerti apa yang ayah maksudkan” Jawab ayah dengan pasrah.
“Yasudahlah, sekarang mau ayah apa. ?”
“Ayah mau minta maaf atas segala kekhilafan ayah”
Hhmm, rasanya seperti tidak pantas ayah berkata begitu.
“Knapa harus minta maaf. ?” Sepertinya aku memang sedang kerasukan setan yang jahat, hingga bicaraku pada ayah tergolong ketus dan meninggi.
“Sudahlah, tolong sampaikan salam ayah pada ibumu. Bilang bahwa ayah selalu mencintainya. Dan sampaikan salam maaf ayah pada semua, Terutama padamu. Maafkan ayah ya wit” Cecar ayah yang mengakhiri jumpaku dengan ayah.
Dan tanpa menjawab, akupun pergi.
Begitulah suasana Lembaga Permasyarakatan Sidena siang itu. Begitu aneh, aku yang jarang ikut ibu menjenguk ayah, tiba-tiba aku mau menemui ayah. Meskipun ayahku yang memintanya.

***

“Tumben-tumbenan pagi ini mendung banget. ?” Ibuku menggerutu karna ia hendak pergi ke pasar dan tidak jadi karna awan tebal hadir di sela-sela pagi itu.
Aku tak menghiraukan, aku tetap menyapu halaman meski sesekali aku menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan beliau.
Tiba-tiba.
“Kriiingg .. Kriiingg” Ponsel.q berbunyi. Kuhentikan kegiatan menyapuku.
“Iya.. Betul.. apaaaaa. ? iya.. baiklah..” Tanpa sadar sungai kecil di sela mataku mengalir.
Tak lama kemudian aku menceritakan semua pada ibu.
“Ibuuuu ..” Aku menyerbu ibuku dan kupeluk ia erat.
“Ibuu, Ayah meninggal di penjara, sekarang jasadnya akan di bawa kesini”
“Apaa. ?” Ibuku lemas tak berdaya.
Sudah ku duga, ibuku akan seperti ini. Dan ayahhh, seuntai kata maaf meluncur dari bibirku.
Tapi lebih dari itu, hatiku seakan bersorak gembira.
Entah setan apa yang ada di diriku saat ini.

***


Hida Rizkiyatul Ula
SMA Negeri 4 Sidoarjo
Email :: hidarizkiya@yahoo.co.id

Jumat, 15 April 2011

Cerpen, "In The Wrong Lane"

Sudah kuduga kamu ada di depan kostku. Semenjak aku bertemu denganmu 2 bulan lalu, aku merasa risih dengan tingkahmu. Mungkin menurutku kamu lebih mirip dengan orang autis yang selalu membututiku kemanapun aku pergi.
“Pagi nona cantik” begitulah sambutan dia saat aku mulai membuka pintu kostku.
“Pagi”
“Duhhh, jangan jahat-jahat dong cantik” mungkin dia merasa jawabku ketus sekali.
“Cantik-cantik. ? emang lu kagag cantik. ?” Bentakku.
“Hihihi, aku kan ganteng”
‘Ohh god, sumpahh. Ni anak menjengkelkan sekaliii’ erangku dalam hati.
“Kok ngelamun sihh. ? terpesona ya sama aku. ?”
“Idihhh, udah aku mandi dulu” ya setidaknya itulah kata-kata untuk membuatnya pergi. Tapi aku hafal apa yang akan dia katakan setelah aku berbicara sperti itu.
Ya ! “Ikutt dong cantik” tepat sekali dugaanku.
“Kagak !”

***

“Chi, dapet salam tuh dari anak tehnik” Eka yang tiba-tiba ada di belakangku dan mengagetkanku.
“Ehh Eka, dari siapa. ?”
“Siapa lagi sih penggemar beratmu anak tehnik . ?”
“Oh god, tu anak gak ada bosennya sih ama aku. padahal aku kan cewek. Maunya apa sih dia itu. ?” aku yang sudah mulai kesal dan bosan dengan semua tingkah lakunya menggerutu pada Eka, teman sekelasku.
“Hahaha, Lu juga sih pakek acara pengen kenal segala”
“Ehh, asal lu tau aja ya. Aku gak pernah yang namanya pengen kenalan. Dia aja yang pengen kenal gue”
‘Seandainya aku bisa memutar waktu’.

***

Di bawah pohon beringin aku bersandar sambil menunggu Eka memesan bakso. Tiba-tiba seseorang yang aku tak kenal siapa dia menghampiriku dan membisikkan sesuatu. Sontak aku terkejut.
“Whatt. ? gila tu orang, brani skali ngajak aku jalan. ? maunya apa sih. ?” aku terkejut dengan perkataan orang tadi. Orang itupun lari tanpa mengucap apapun. Dan aku sibuk manyun-manyun sambil berkata tidak jelas.
“Nape lu chi. ?” tanya Eka yang sudah datang sambil membawa2 mangkuk bakso pak Sur.
“Kamu juga ngapain pake ngedukung acaranya dia. ? udah gila yee. ?” Luapan marahku menyeruak keluar secara reflek.
“Maksud Loe. ?” Eka bingung.
Sambil makan aku menjelaskan semua pada Eka.
“Lu kan yang ngedukung Marr ngajak aku jalan. ?”
“Hehehehe, lumayan kan cin. Dapet traktiran” Eka yang cengar cengir membuatku ingin memuntahkan makanan yg telah ku makan ke badannya.
“Dasar Lu yeee” tanganku pun gatal kalau tidak segera menjitak kepalanya.
“Udahh, ngikut aja. Toh juga ada aku”
“Tau dehh. !” dengan bibir yang masih manyun, aku pergi meninggalkan Eka.
Sejak kejadian itu aku mulai berfikir.
‘knapa si Marr gg ada nyerahnya sih ngejar-ngejar aku. ? dia kan cewek.
Tapii si Marr sebenernya cantik kalo jadi cewek tulen, tapi juga ganteng kalo berpenampilan cowok.
Sebenarnya sihh aku suka sama caranya cari perhatianku, kenapa sih dia kudu cewek.
Kapan ya aku nemu cowok se-perfect kayak marr. ? dia itu wangi, gak keringetan, cantik tapi tomboy, lucu, tapi dia itu menjengkelkann. Coba cowok kayak gitu, pasti dah gue gebet dari dulu-dulu’.
“Ohh god. ? knapa aku mikirin dia. ? hihhhh. Kok bisa sihh. ?” penyesalanku datang.
Tapi sebenarnya memikirkan dia itu hal yang indah tapi konyol. Yaa entah knapa aku bisa memikirkan dia.
Terbesit ide di kepalaku untuk menerima tawarannya.
Dua hari semenjak kejadian itu aku masih memikirkan hal itu.
sampai pada akhirnya..
“Makasih yaa cantik, sampe ketemu entar malem” dia mengembangkan senyum yang tak seperti biasanya sambil berlalu dari hadapku.
Akupun tersenyum, entah darimana senyum itu.

***

Malam itu..
“Hahhhh. ? yang bener. ? hhmm, aku kagag komen dehh” aku yang sempat di buat sport jantung oleh Marr, kini aku hanya terdiam.
“Iya benerr cantikk, hhahaha kaget ya. ?” Marr tertawa lepas seakan dia telah berhasil membuat otakku memutar 180o. Dan aku hanya menganga tak percaya.
Tapii kalau di fikir bisa juga sihh.
“Hey, kenapa bengong. ? gak mau temenan sama anak Lesbian. ? hhahaha.” Pertanyaanya membuatku terbangun dari dunia khayalku tentangnya.
“Ehh, kata siapa. ? Ya gak Lah. !! tapi kamu kok bisa gitu kenapa. ?”
“Banyak faktor yang jadiin aku kayak gini. Dulu aku awam banget tentang ‘L’ world. Hingga akhirnya aku mencintai seorang wanita, aku sendiri tak tahu kenapa rasa ini bisa ada. Sulit menghilangkan rasa yang datang dengan sendirinya” tuturnya panjang lebar.
Sejak malam itu aku mulai berfikir dan aku bisa merasakan apa yang di rasakan oleh seorang Lesbian.
Dan sejak saat itu, aku semakin akrab dengannya. 3 bulan berlalu, sampai pada suatu saat aku sadar bahwa dia semakin perhatian padaku. Hingga aku menyadari, diriku telah berada di jalan yang salah.

***

Hari-hari yang kulalui semakin sulit, beban yang aku rasakan semakin berat. Pikiranku berlari-lari mencari jawaban dan keadilan. Aku tahu aku salah, tapi aku membutuhkannya. Aku tak bisa berpura-pura, aku juga tak bisa melupakan. Ya. ! Marr yang membuatku seperti ini. Hingga kondisiku tak stabil. 2 minggu aku mengurung diri di kost, tak ada siapapun kecuali bulir air mata yang tak henti menetes. Ingin ku berteriak kepada siapapun tentang keadaanku, tapi aku tak bisa. Mulutku masih terkatup erat. Sungguh, aku membutuhkannya sekarangg. Dan mungkin tuhan mendengar doaku, Dia datang. !
“Sachii, buka pintunya. ! sudah brapa hari kamu kek gini. ? ada apa sih. ?” teriaknya dari luar. Aku sengaja untuk tak menemui siapapun, termasuk dia. Karna dengan melihatnya, akan memperparah keadaanku.
“Sachiii. ?” dia berulang menggedor pintu yang sudah lama tak terjamah olehku.
Perlahan sungai kecil di mataku mengalir, hatiku berkecamuk, dadaku seakan sesak, isak tangis yang semakin menjadi. Aku tak tahan, ingin ku peluk dirinya untuk yang terakhir kalinya.
Kali ini jiwaku kalah dengan emosi, ku seret kakiku yang terasa sangat berat. ku palingkan pandanganku pada pintu lusuh itu. kubuka perlahan hingga senyumku terkembang ceria. Ya ! dia hadir di hadapanku, ku peluk ia erat. Seiring dengan derasnya sungai di mataku, ku bisikan satu kata yang sudah lama ada di hatiku “Love you too, sist”. Hingga pandanganku kabur dan tertidur selamanya dalam peluknya.

***

Aku tetap menunggumu sayangku, :)

Cerpen, "Rahasiamu Tuhan.."

Rintik hujan seakan memberikan keindahannya senja ini. Aku tertarik untuk ikut berbagi cerita di teras depan rumah kakakku. Deru suara motor semakin jelas mendekat.
“Maaf bu, apa ini rumah pak Bambang. ?” Suara sesosok lelaki bertubuh tegap membuyarkan lamunanku.
“Iya, ada apa. ?” Kakakku menjawab dengan tenang.
“Pak Bambangnya ada. ?”
“Walah mas, pak Bambang sudah tidak disini. Sudah katut biduan penyanyi dangdut. Hhaha” Tawa kakakku meledak, seakan tanpa beban apapun saat melontarkan ucapannya tadi.
Dahiku mengernyit,
‘apa maksud kakakku ini. ? bukannya baru kemarin dia menangis karena ulah suaminya. Tapi kenapa sekarang sudah bisa tertawa tanpa beban. ?’
Kembali aku membuka telinga untuk mendengar komentar lelaki bertubuh tegap itu.
“Lho. ? kok bisa mbak. ? mbak ini istrinya kan. ?” lelaki itu bingung dan kaget dengan ucapan kakakku.
“Ya bisa aja mas, wong sudah sama-sama besar. Sama-sama kecil aja bisa kok. Hhaha. Iya saya istrinya. Kenapa mas. ?” tutur kakakku yang di barengi canda tawa.
Aku dan lelaki bertubuh tegap itu semakin bertanya-tanya, bahkan terkaget-kaget dengan tingkah laku kakakku. Aku sama sekali tidak menyangka, kenapa dia bisa berkata begitu. ? apa dia sudah gila karna suaminya. ? aku sendiri tak tahu.
“Ya saya kaget aja liat mbak bisa tertawa lepas, sedangkan suami mbak gak tau kemana” tanggapan lelaki itu.
“Terus kenapa mas. ? kalau suami saya begitu, apa harus saya menangis terus menerus. ? toh hidup saya dan anak-anak saya masih harus tetap berjalan. ? daripada menangis, lebih baik di buat have fun aja. Tuhan gak tidur kok mas, tuhan juga adil. Hhehe” Kata-kata bijak kakakku yang di sambutnya dengan senyum kekehannya.
“Iya sih mbak, yang sabar aja ya mbak. Ya sudah trimakasih mbak, saya pamit dulu” Lelaki itupun segera angkat kaki dari rumah kakakku dan menembus hujan yang tak kunjung reda.
Mata kakakku tak lepas dari sesosok lelaki tegap itu, bibirnya masih menyunggingkan senyum yang aku sendiri tak mengerti artinya.

***

“Bunda, nanti Rossa di suruh Bu.Guru bayar SPP. Nanti minta uangnya ya bun. ?” Rengek Rossa anak ke-2 kakakku yang membuat aku ingin menangis.
“Bundaa, Rossi juga di suruh bayar SPP sama Bu.Guru. Rossi nanti juga minta uang ya. ?” Kini Rossi, Adik Rossa yang meminta uang.
“Iya, nanti bunda sendiri aja yang bayar ke Bu.Guru kalian” Kata Kakakku yang semakin terlihat jelas gurat sedih di wajahnya.
Terukir jelas di wajahnya bahwa dia bingung mencari alasan. Dan seolah berkata
‘Seandainya ayahmu ada’
“Jangan bundaa, nanti aku dimarahin Bu.Guru lagi” Rossa yang sudah kelas 4 SD seakan tak mau kena marah lagi dengan gurunya.
“Iya sayang, nanti bilang saja ke Bu.Guru kalau nanti di bayar sama bunda”
“Beneran yaaa, bunda janji. ?”
“Beneran, Janjii. !” Aku melihat kakakku mengacungkan jari kelingkingnya
“SPP Rossi juga ya bunda” Rossi yang tak ingin kalah juga mengutarakan keinginannya.
“Iyaa.. Janji” Akhirnya, Rossa Rossi pun melingkarkan jari kelingking pada bundanya.
“Oke deh bunda, Rossa sama Rossi berangkat dulu ya. Dahh bunda” Seru Rossa sembari mencium pipi kanan-kiri bundanya. Begitu pula Rossi.

***

Kulihat kakakku terdiam melihat Anak-anaknya pergi sekolah, matanya menerawang jauh. Seraya mengadu kepada Tuhan. Tak lama dia mendecak dan bebicara sendiri.
“Tuhann.. Aku hanya manusia biasa. Yang bisa menangis karna ujianmu, yang bisa merana karna takdirmu. Aku percaya, engkau takkan memberi cobaan kepada umat-Mu melampaui batas kemampuannya. Aku sangat percaya itu Tuhan” Bulir air mata yang sedari tadi tersimpan rapi kini telah menganak sungai.
Sesaat aku terdiam dengan ulah kakakku. Didepan semua orang dia terlihat begitu tegar, tapi jauh di dalam hatinya dia seakan terkoyak, dan rapuh. Ya. ! sangat rapuh.
Aku kagum padanya, dia wanita yang sangat sabar. Yang tidak pernah kalah dengan emosinya. Lebih-lebih ketika dia tahu wanita yang berselingkuh dengan suaminya adalah sahabatnya sendiri. Sahabat yang semerta-merta dikasihaninya karna suaminya telah di panggil sang Kuasa.

***

“Sekarang silahkan pilih, kau maunya di madu atau bercerai. ?” Sayup-sayup aku mendengar teriakan itu dari dalam kamar kakakku.
“Tidak adakah pilihan lain Mas. ?” Suara memelas kakakku yang sangat begitu tenang.
“Tidak. ! kamu tahu sendiri kan. Dia sebentar lagi akan melahirkan anakku, kalau aku belum dapat izin darimu aku takkan bisa menikah sah dengan dia”
Saat kata itu terlontar, ingin sekali aku menghantam muka suami kakakku dengan apa saja yang ada di hadapanku.
“Aku takkan mau memilih. !” jawaban tegas kakakku membuatku lega.
“Lalu maumu apa. ?” bentak suami kakakku yang menurutku tingkahnya sudah seperti binatang.
“Seharusnya aku yang bertanya kepadamu begitu, Istri mana yang mau di madu. ? apalagi di cerai secara sepihak. ?”
“Terus bagaimana. ?” Suara suami kakakku yang sudah gila wanita semakin meninggi.
“Ya aku tidak tahu, ini kan urusanmu dengan dia. Kenapa aku harus ikut-ikut. ? kamu menikah dengannya tanpa sepengetahuanku, kenapa sekarang aku harus tahu. ? selesaikan saja urusanmu dengannya, tanpa aku. !” Kakakku seakan-akan memuntahkan semua emosinya
Akhirnya suami kakakku membanting pintu dan pergi dari rumah. Aku mengintip kedalam kamar kakakku, kulihat dia duduk bersandar dengan berlinangan air mata. Dia kembali berbicara sendiri.
‘Rabb-ku.. Jika ini memang takdirku, beri daku jalan lurus dan kekuatan dalam menghadapi ini. Aku sudah mencoba mempertahankan, tapi jika harus terjadi. Kan kuserahkan semua kepadamu’ Rangkaian kata yang terucap itu memebuatku tertegun.

***

“Bunda, ada surat” Aku melihat Resha anak lelaki pertamanya yang sangat cuek dengan tingkah laku ayahnya.
“Surat apa Resh. ?”
“Baca aja sendiri, aku aja juga baru di kasih” Tanpa kata apa-apa lagi, dia kembali menekuni komputernya.
Aku ikut melihat apa isi surat itu, kulihat baris demi baris isi daripadanya. Ternyata surat panggilan untuk mengurus pernikahannya di pengadilan agama.
Kakakku pun bergegas berangkat.

***

Aku tak tahu apa yang kakakku pinta dalam sujudnya di kaki malam itu. Yang ku tahu, dia hanya diam dan menangis. Bisikan yang dia ucapkan untuk sang Khalik terlalu lembut. Aku hanya bisa masuk dalam pusaran kesedihannya. Dan sesekali aku mendengar dia mengeluh,
“Tuhan, Inikah ujianmu. ? terlalu sulit aku untuk menerima ini semua”
Deraian airmata kembali bercucuran di pipinya. Tanpa kusadari sugai kecil itu juga membasahi mataku.

***

“Bunda. ? Bundaaaaaaaa. ?” Resha berteriak histeris.
Aku menghambur keluar dari persaranganku.
Kulihat Resha bercucuran airmata. Dan betapa terkejutnya aku ketika kulihat kakakku tergeletak tak bernyawa.
Ohh tuhann, beginikah akhir takdirmu. ? Apakah ini yang dinamakan adil. ?
Aku takkan pernah tau rahasiamu, Tuhan ...**

Sabtu, 09 April 2011

Renungan, "Telaga dengan Segenggam Garam"

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, ia didatangi seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan wajahnya kusam. Keadaan tubuhnya tak karuan. Ia seperti sedang menghadapi sebuah masalah yang sangat menyusahkan hatinya. Begitu bertemu dengan si orang tua yang bijak, ia segera menceritakan semua permasalahan yang ia hadapi.

            Pak Tua yang bijak hanya mendengarkannya dengan seksama. Begitu tamunya selesai bertutur, ia lalu mengambil segenggam garam dan memintanya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “ Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, ” ujar Pak Tua itu. “ Pahit…., pahit sekali, ” jawab anak muda itu sambil meludah ke samping.

            Pak Tua tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan-jalan di hutan sekitar rumahnya. Kedua orang itu berjalan di hutan sekitar rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan. Setelah melakukan perjalanan cukup lama, akhirnya mereka tiba di tepi sebuah telaga yang tenang. Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, ia mengaduk air telaga sehingga sebagian airnya terciprat membasahi wajah anak muda itu.

“ Sekarang, coba ambil air dari telaga ini dan minumlah..!!! ” ujar Pak Tua kemudian.

Anak muda itu menuruti apa yang diminta Pak Tua. Ia segera meminum beberapa teguk air telaga. Begitu tamunya selesai mereguk air, Pak Tua berkata lagi, “ Bagaimana rasanya? ”

“ Segar..!!! ” sahut anak muda itu.

“ Apakah engkau bisa merasakan garam di dalam air itu? ” tanya Pak Tua lagi.

“ Tidak, ” jawab si anak muda.

Dengan bijak, Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. Lalu ia mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.

            “ Anak muda, dengarkanlah ucapanku. Pahitnya kehidupan yang engkau rasakan seperti segenggam garam. Jumlah dan rasa pahit itu sama, dan memang akan tetap sama. Tapi, kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu tergantung dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi ketika engkau merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa engkau lakukan untuk mengatasinya. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskan hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu. ”

            Pak Tua itu kembali menambahkan nasihatnya, “ Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Qalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. “


Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.

Senin, 04 April 2011

Renungan, "Untuk Semua Yang Ingin Menjadi Pemenang.."

Jangan Menunggu Bahagia Baru Tersenyum.
Tapi Tersenyumlah, Maka Kamu Kan Bahagia

Jangan Menunggu Kaya Baru Bersedekah.
Tapi Bersedekahlah, Maka Kamu Semakin Kaya

Jangan Menunggu Termotivasi Baru Bergerak.
Tapi Bergeraklah, Maka Kamu Akan Termotivasi

Jangan Menunggu Dipedulikan Orang Baru Kamu Peduli,
Tapi Pedulilah Dengan Orang Lain! Maka Kamu Akan Dipedulikan...

Jangan Menunggu Orang Memahami Kamu Baru Kita Memahami Dia,
Tapi Pahamilah Orang Itu, Maka Orang Itu Paham Dengan Kamu

Jangan Menunggu Terinspirasi Baru Menulis.
Tapi Menulislah, Maka Inspirasi Akan Hadir Dalam Tulisanmu

Jangan Menunggu Proyek Baru Bekerja.
Tapi Berkerjalah, Maka Proyek Akan Menunggumu

Jangan Menunggu Dicintai Baru Mencintai.
Tapi Belajarlah Mencintai, Maka Kamu Akan Dicintai

Jangan Menunggu Banyak Uang Baru Hidup Tenang,
Tapi Hiduplah Dengan Tenang, Insya Allah Bukan Sekadar Uang Yang Datang,

Jangan Menunggu Contoh Baru Bergerak Mengikuti.
Tapi Bergeraklah, Maka Kamu Akan Menjadi Contoh Yang Diikuti

Jangan Menunggu Sukses Baru Bersyukur.
Tapi Bersyukurlah, Maka Bertambah Kesuksesanmu

Jangan Menunggu Bisa Baru Melakukan,
Tapi Lakukanlah! Kamu Pasti Bisa!

Para Pecundang Selalu Menunggu Bukti Dan Para Pemenang Selalu Menjadi Bukti

Seribu Kata Mutiara Akan Dikalahkan Satu Aksi Nyata!

WAIT LESS DO MORE...!!

Loves Me Not_t.A.T.u. :)

I complicated our lives
By falling in love with him
I complicated our lives
Now I'm losing my only friend
I don't know why, I had to try
Living my life on the other side
Now I'm so confused
I don't know what to do

He loves me, He loves me not
She loves me, She loves me not
He loves me, He loves me not
She loves me...
I started blurring the lines
Because I didn't care
I started crossing the line
Cause you were never there
No where to turn,
No one to help,
It's almost like I don't even know myself
Now I have to choose
I don't know what to do
He loves me, He loves me not
She loves me, She loves me not
He loves me, He loves me not
She loves me, she loves me

He loves me, He loves me not
She loves me, She loves me not
He loves me, He loves me not
She loves me...
No where to turn,
No one to help,
It's almost like I don't even know myself
Now I have to choose
I don't know what to do
He loves me, He loves me not
She loves me, She loves me not
He loves me, He loves me not
She loves me, She loves me not
He loves me, He loves me not
She loves me, She loves me not
He loves me, He loves me not
She loves me, She loves me not
Loves me not...



t.A.T.u. navsegda :)

Dendam Mak Lampir. hauahah. :D

Aku tak pernah peduli
Saat cobaan terus datang pada kita
Memaksaku untuk melepaskanmu
Namun ku memilih bertahan di sisimu

Lalu..
Mengapa kau mudah saja melupakanku???
Dan sekali lagi hatiku tak pernah perduli
Damn!!!!!
aku tetap mencintaimu

Jangan pernah salahkan aku
Bila dendam itu merasuk di hati
Bersama luka yang tak pernah terobati

Mengapa kau malah menyalahkanku???
Kau yang membuat ku terlalu padamu
terlalu percaya, terlalu cinta…
Dan kini aku juga tak kan pernah peduli
Bila sumpah ini terlontar walau hanya di hati

Bila memang dia yang terbaik
Bila cinta tak lagi milikku
Bila kau bahagia bersamanya
Dan bila kenyataanya
Kau meninggalkanku karena dirinya???????????????

pergilah!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
pergi….
pergi,,,,,,,,,,,,

Tapi satu hal yang harus kau tahu
Kau harus camkan di pikiranmu

Aku takkan pernah rela
Aku takkan pernah ikhlas
Dengan hubungan kalian berdua

Terlalu sakit perasaan ini
Hingga ku yang tak pernah mendendam
Menjadi teramat membencimu
Namun ku juga teramat mencintaimu

Tidakkah wanita itu tahu dan rasakan
Betapa sakitnya saat dia merebut cintaku????

Rasisme di Amerika

kelompok anti kulit hitam rasisme

Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS seperti Yahudi, Asia dan Katolik Roma.

Meskipun kelompok Ku Klux Klan empat tahun setelah berdirinya diumumkan pemerintah AS sebagai organisasi illegal, namun masih tetap menjalankan aksi pembunuhannya terhadap warga kulit hitam. Bahkan, kelompok ini juga menyerang warga kulit putih yang dianggap sebagai pelindung kulit hitam. Aksi Ku Klux Klan memuncak pada dasawarsa 1950-1960-an yang akhirnya memunculkan kelompok perlawanan dari kalangan kulit hitam Amerika dan tokoh tokoh yang menyerukan persamaan hak dan anti rasisme seperti Malcolm X dan Martin Luther King

Namun demikian, hingga kini pemerintah AS dianggap belum pernah melakukan usaha serius untuk memberantas kelompok yang dikatagolrikan berbahaya ini.

Kekejaman KKK dapat disaksikan dari film dokumenter Missisipi Burning, mungkin sampai sekarang masih ada sisa2 anggotanya..

http://www.lessignets.com/signetsdiane/calendrier/images/aout/8/Kkk1928.jpg

http://www.nebraskastudies.org/0700/media/0701_013001.jpg

http://vagreatblueheron.files.wordpress.com/2008/09/ku_klux_klan.png

http://plainview.files.wordpress.com/2009/02/kkk-ku-klux-klan2.jpg

http://maaadddog.files.wordpress.com/2009/05/ku-klux-klan.jpg

tambahan dari wikipedia :
Ku Klux Klan (KKK) dikenal juga sebagai 'The Klan' adalah sebuah kelompok rasis ekstrim di Amerika Serikat (AS), berdiri pada tanggal 24 Desember 1865.

Kelompok ini berkeyakinan bahwa ras kulit putih adalah ras yang terbaik. Mereka mendirikan organisasi tersebut dengan maksud untuk berjuang memberantas kaum kulit hitam dan minoritas di AS seperti Yahudi, Asia dan Katolik Roma. Meskipun kelompok Ku Klux Klan empat tahun setelah berdirinya diumumkan pemerintah AS sebagai organisasi illegal, namun masih tetap menjalankan aksi pembunuhannya terhadap warga kulit hitam. Bahkan, kelompok ini juga menyerang warga kulit putih yang dianggap sebagai pelindung kulit hitam. Aksi Ku Klux Klan memuncak pada dasawarsa 1950-1960-an yang akhirnya memunculkan kelompok perlawanan dari kalangan kulit hitam Amerika dan tokoh tokoh yang menyerukan persamaan hak dan anti rasisme seperti Malcolm X dan Martin Luther King

Namun demikian, hingga kini pemerintah AS dianggap belum pernah melakukan usaha serius untuk memberantas kelompok yang dikatagorikan berbahaya ini.

Kekejaman KKK dapat disaksikan dari film dokumenter Missisipi Burning.

Rabu, 30 Maret 2011

cleopatra stratan - Ghita

Cerpen, "Cinta Harry Potter jadi-jadian. :D"

Mungkin ini bisa di katakan impianku ...
 
Dulu, aku melanjutkan studi di luar kota. Aku berada jauh dari orang tuaku. Awalnya aku terus menangis karna tidak bisa lepas dari mereka. Tapi, seiring berjalannya waktu aku mencoba beradaptasi dan bergaul dengan teman sebayaku juga teman satu asrama denganku. Sejak saat itu aku mulai bahagia dan mulai bisa melupakan tangisanku karna rindu pada orang tuaku.
Aku telah injakkan kaki di kelas 2 pada Junior High School dan semua temanku sudah mulai berburu lelaki. Yang (kata-katanya) akan di jadikan pendampingnya atau bisa di katakan sebagai pacar. Tapi entah mengapa, sedikitpun aku tidak pernah tertarik melakukan hal itu. Menurutku, semua ini konyol. Sia-sia dong kalau cari pacar di penjara suci. Toh ujung-ujungnya pasti diuber-uber KAMTIB (Keamanan dan Ketertiban). Hhehehe..
Pemilihan OSIS pun tiba. Dan calon ketua OSIS mempromosikan dirinya. Kebetulan teman satu kelasku ada yang menjadi kandidatnya. Semua kandidat OSIS harus menyampaikan visi & misi nya. Ada seorang kandidat yang visi & misinya sangat berkesan buatku. apalagi dia kan berkacamata, dia memakai jas panjang dan membawa tongkat (ceritanya sih biar mirip aktor Harry Potter padahal cakep aja kagag. Aku kan penggemar berat Harry Potter. Rasanya gak terima kalau Harry Potter jadi-jadian, sejelek itu. Tapi menurut analisa yang saya lihat, dia itu berwibawa. *Hehehe..) Tapi pada akhirnya aku juga tidak memilih salah satu diantara mereka. Golput gitu ceritanya. Hhaha..
Dua bulan sejak kejadian itu, hidupku di asrama baik-baik dan biasa-biasa saja. Hingga aku menemukann seseorang yang membuat hidupku lebih berwarna. Yaaa, sebut saja Aziz. Ternyata dia ketua OSIS di sekolahku. *Ohh tidak, aku yakin jika tulisan ini di baca temanku, mereka akan tertawa sampai jungkir balik..
Dan siapakah dia. ? ternyata, dia itu kandidat yang aku bilang tidak pantas jadi Harry Potter. Sepertinya ini mirip sebuah KARMA.. *ohh, No. !

Kejadian itu ...
Asramaku memang berdempetan dengan sekolahku, hingga tak memerlukan banyak waktu untuk berjalan kesana. Memang kebiasaan teman-teman untuk berangkat pada saat bel berbunyi. (Maklum, mandi aja ngantri *Hehehe)
Dan pagi itu, banyak yang kesiangan karna air di asrama habis. Jadi kalau mau mandi harus mengusung air dalam bak-bak untuk mencuci pakaian ke kamar mandi. Apalagi kran yang ada hanya 6 buah dan juga rusak 2 buah, harus di antri orang sebanyak 70 orang. Cukup mengesankan sih, tapi sangat menjengkelkan.
Akhirnya aku dan teman-teman telat masuk ke sekolah. Sehingga kita di hukum untuk lari sampai stasiun. Begitupun para terlambater yang lain. Dan saat itu aku berlari kearah stasiun, dan aku berpapasan dengan sesorang yang mampu menggetarkan hatiku. Dag.dig.dig, jantungku berdetak cepat. Anehnya dia juga menoleh padaku dan tersenyum. Hwaaaa, senyum yang bisa membuat hatiku penuh bunga. *Hhehe maklum lah, namanya juga jatuh cinta. !

Akupun mulai bertanya pada temanku yang berkelas ICP (International Class Program) yang juga satu kelas dengannya. Dan dari data yang aku kumpulkan, ternyata dia seorang Lelaki bernama Aziz, dia asalnya dari jakarta, dan dia adalah ketua OSIS. Tapi kelakuanku untuk bertanya-tanya menimbulkan kecurigaan dari beberapa pihak.
“Hayyooo, Riska naksir Aziz yaa. ?” celotehan temanku membuat wajahku panas, memerah.
“Wehh, wajahnya Riska merah. Berarti naksir beneran dong” sergah temanku,
tiidakkk, semua orang nanti bakal tau..
“Enggak koq, yakin dehh. !” aku mencoba menolak argumen teman-temanku yang telah behasil membuat wajahku bersemu merah.
“Heyy, aku salamin ke dia dehh. Tapi nih ya tumben banget Riska kecantol cowok.” ejek teman ku yang dari dulu tau kalau aku tidak pernah tertarik dengan obrolan mereka tentang cowok-cowok.
“Aduuhh, di bilangin kagag suka masih ngeyel aja nih orang-orang” aku yang tengah malu gelagapan mencari alasan.
“Halahh, keliatan kok dari wajahmu. Hhahaha.” Tawa anak anak meledak
‘Huuuhh, koq gini sih jadinya. Pengen nangis aja kalo gini’ erangku dalam hati.

***

Hari berganti hari *Ceileee. Hahaha.
Aku sudah duduk di bangku akhir Junior High School. Berbagai lembaga bimbingan belajar ku ikuti demi menyambut Ujian Akhir Nasional. Hingga sekolahku mengadakan Program Intensif Belajar  (PIB) dan akupun ikut. Dan mungkin Allah membukakan pintu untuk mendekatkan ku dan Aziz. *Huahaha. Tak tau gimana ceritanya, tiba-tiba di PIB itu masih ada program ICP yang mana murid cewek di campur dengan cowok dalam satu kelas. Ehhh gak taunya namaku tercampur dalam kelas campur itu. Dan tragisnya, nama Aziz tercantum di kelas itu juga. Namanya juga jatuh cintrong, awalnya sih senengg. Tapi waktu masuk ke kelas yang ada aku sama sekali gak berani menoleh ke dia. Aku hanya diamm tak beranjak sedikitpun. Dia yang berjarak 3 bangku dariku membuat jantungku berdetak tanpa jeda. Wajahku yang sudah seperti udang di rebus malah di ejek teman-teman se-asramaku. *Hhehe, konyol sekali kan.
Ujianpun akan tiba, 2 hari lagi semua akan berperang. Tak lupa kita sebagai anak pondok melakukan istighosah bersama di masjid besar. Semua anak-anak pada meminta maaf pada Guru, Abi, Gus, Neng maupun Teman sebaya. Mirip sekai dengan acara hari raya Idul Fitri. Dan akhirnya kembali ke sekolah
Iseng pergi ke ruang guru, malah ketiban bencana memalukan.
Aku yang tadi berbincang-bincang dengan Pak.Sony, guru geografi kami. Tiba-tiba masuk Aziz dan temannya. Seraya menunjuk Pak.Sony.
‘Aduhhh, mampus dah. Tu anak pakek acara ke sini’ aku yang gemetaran dari tadi.
Lucunya, Aziz gak mau masuk. Alhasil aku dan dia di ejek mati-matian. Apalagi Pak.Sony yang suka bermasyarakat dengan anak-anak berhasil membuat wajahku seperti udang rebus.
‘yaAllahh, malu sekali akuu’ itulah kalimat yang ku ucap berkali-kali.
Berakhir dia meminta maaf padaku. *Hhehehe.

***

Waktunnya pulang kerumahh.
Liburan untuk menunggu pengumuman kelulusan di pergunakan anak-anak untuk pulang kerumah. Ada juga yang memboyong dirinya ke Kota Kediri untuk menuntut ilmu bahasa asing. Sebenarnya itulah cita-citaku ku. Sembari menunggu hasil kelulusan, tak ada salahnya menggali ilmu di Kota Kediri. Dan aku berniat untuk kesana saat itu.
Saat di rumah, dan seperti anak-anak yang lain. Aku ber-SMS ria dengan teman-teman. Maklum, namanya juga baru pulang dari pondok. Banyangkan dehh 3 tahun tanpa memegang ponsel.
Sudah lama aku ingin membicarakan rencana pemberian kenang-kenangan untuk Bu.Anis tercinta atau biasa disapa anak-anak Mami Anis karna beliau adalah Walikelas kami.
Akhirnya aku memutuskan untuk membicarakannya dengan bendahara kelas ku. Akupun mulai mencari nomor si bendahara alias Mbak.Bela.
Bodohnya diriku mencari nomor Mbak.Bela pada temanku yang berkelas ICP si Nur. Tapi sebenarnya gak salah sihh, kan dia sahabatnya. *Hhehe, membela diri.
Ya.! Aku sudah mendapatkan nomornya. Tapi setelah aku SMS dan memperkenalkan diri, aku di tertawakan. Apa yang salah coba. ? *prasaan gak ada.
Dan ternyata ehh ternyata, si pemilik nomor itu adalah Aziz. Ohh god, betapa malunya diriku saat itu. dan akhirnya aku memutuskan untuk meminta maaf dan mulai membantai si Nur dengan mengacung-ngacungkan golok padanya. *Lebay dehh. Hhaha ..
Berawal dari itu akhirnya aku terbiasa ber-SMS dengannya. Sebenernya sih suka. *Wuahaha. Hingga suatu saat dia bilang akan Les ke Kediri, dan saat itu aku belum meminta izin kepada ibuku untuk les disana. Tapi aku akhirnya tidak di bolehkan berangkat karna ibuku tahu Aziz ada juga di sana. Jadi yaa, mau apa lagii..

***

Pengumuman kelulusan ..
Hari itu, sangat menegangkan bagiku. Pengumuman kelulusan yang sangat aku tunggu-tunggu. Aku segera bergegas pergi ke Pondokku yang kurang lebih sudah satu bulan yang lalu aku tinggalkan dan melihat NEM ku. Aku sempat taruhan dengan seorang Aziz, awalnya aku minder karna aku tahu. NEM ku pasti di bawah Aziz, tapi sungguh memalukan jika aku tak menerima taruhan itu. Temanku yang lain juga pada taruhan. Akhirnya aku berani. ! dengan taruhan traktir makan. Lumayanlah daripada yang kalah di suruh lari-lari di lapangan sekolah. *Terinspirasi taruhannya temenku. Hhaha..
Tapi yang terjadi benar, NEM ku masih di bawah NEM Aziz. Jadi mau atau gak mau, aku harus traktir dia makan. Sebenarnya gak pantes banget aku yang traktir, tapi namanya juga kalah taruhan. Tapii..
Pada akhirnya, dia gak mau aku traktir kok. Hhehehe..

***

Kediri ..
Meskipun dia ada di Kediri aku masih tetap berhubungan dengannya. Dan pernah aku kehabisan pulsa dan aku dapat transfer pulsa dari dia. Tapi jumlahnya hanya Seribu perak. Mungkin konyol, tapi seletah aku bercerita pada teman-temanku meraka terkaget-kaget. Karena mereka tahu, Aziz itu pelit sekali kalau di rayu untuk membelikan pulsa atau sekedar transfer pulsa. Dan tanpa rayuan, akupun diberi. Meskipun hanya Seceng. *Hhaha. Konyol sekali kan. ?
Dia juga terkenal tidak pernah menelpon seorang wanita. Tapi sungguh ajaib, saat aku dan dia Lesscontact beberapa bulan. Tiba-tiba dia menelponku saat aku berada di minimarket. Ya. ! aku meihat nama yang tertera pada layar ponselku, Aziz calling sungguh mengejutkan. Kata temanku, ini bisa dibilang keajaiban dunia ke-8. *Maklumlah, temanku Alay semua.
Tapi anehnya dia hanya berr halo-halo ria denganku, tanpa mengucap sepatah kata pun.aku yang sudah berada di depan kasir dan mungkin sudah di bilang orang-orang di situ gila, karna aku telepon hanya mengucap kata HALO. Gak ada yang lain. Akhirnya ku tutup telepon darinya.

***
Kejadian itu ..
Sungguh memalukan dan sangat menjatuhkan harga diriku,
Saat itu aku berada di pelosok desa dan susah sekali untuk mendapat sinyal. Tapi aku masih berusaha menghubungi Aziz. Tapi bodonya aku, pulsaku hanya 66 Rupiah. Aku pun bertanya pada saudaraku dimana lokasi orang penjual pulsa. Tapi kata saudaraku, disini gak ada orang yang jual pulsa. Namanya juga pelosok desa. Akhirnya aku minta tolong Aziz memberiku pulsa yang bisa di gunakan untuk menghubunginya, meskipun hanya beberapa SMS.
Tapi dia menyambut permintaanku dengan salah. Dia memakiku, dia bilang aku MATRE dan gak tau malu. Ya Allahh.. Begitu sakitnya hatiku sampai aku ingin memakinya kembali. Tapi apa daya, pulsa buat SMS-pun tak ada. Sinyal juga mati-hidup. Ya sudahlah. !
 Akhirnya aku sudah malas menghubunginya, begitu juga Aziz. Aku sudah tidak mau membahas persoalan yang menyangkut harga diriku. Menurutku, aku bukan cewek pulsa yang parasit terhadap para cowok. Juga harga diriku tidak bisa dibeli hanya dengan pulsa yang tidak seberapa harganya. Cukup sekali aku mendengar makian nya yang membuat hatiku begitu sakit.

***
Akupun segera lupa dengan persoalanku dengannya. Aku sibuk dengan urusanku masuk sekolah Senior. Diapun begitu..
Tapi aku tahu dimana dia bersekolah, karna dia sering bercerita padaku sampai dia marah dan menangis.*Oops, buka kartu nihh. Hhaha..
Padahal aku gak salah apa-apa.
Tapi itu semua berlalu, sakit hatiku karna makiannya masih membekas. Dan aku tidak mau menguak kembali cerita konyol itu.

***

2 tahun berlalu membuatku rindu ..
Lama sudah aku tak berhubungan dengannya, hingga membuatku rindu padanya. Aku juga tidak tahu bagaimana asal mulanya sampai aku bisa rindu padanya.
Akhirnya aku memutuskan mencari account nya di dunia maya. Dan, Dapatt. !
Tanpa pemandupun aku sudah me-Request dia menjadi temanku.dia pun menerima itu. Hhmm, lumayan lah lampu hijau. *Hhehe.
Tapi itu semua berubah ketika ada seorang teman sekolahku yang kata-katanya ada feeling sama aku. tapi aku menganggap hanya guyon belaka. Tapi ternyata tidak. !
Aku semakin dekat dengan dia, akhirnya kena deh aku. dan dengan gampang melupakan seorang Aziz. Tapi namanya juga manusia, pasti ada titik bosannya. Begitu pula aku dan anak itu. meskipun aku dan dia hanya sebatas teman dekat.
Tanpa pikir panjang, hatiku mencari seorang Aziz.
Ketemuu. !! ^^
Tapii, gak seperti dulu. Dia sekarang sudah beranjak dewasa yang pada akhirnya menyusahkanku, karna dia terlalu jaga jarak dengan wanita. Sebenarnya sih dia tipe suami idaman para wanita, tapi sangat konyol jika aku berharap sekarang. Sedangkan sekolah SMA aja belum selesai. Saking jaga jaraknya dia dengan wanita-wanita sampai di kira dia itu komplotan teroris. *Parah sekali kan. >.<

***

Alhasil, akupun hanya diam. Menunggu dirinya bergerak dahulu..
Hhmm, sungguh membosankan. Sebelum aku menemukan Aziz  kembali aku sempat berlumuran dosa. Dosa yang sangat besar, tapi Azizlah yang datang mengingatkan aku dan membuatku kembali ke jalan yang benar. *Afwan, gak bisa nyebutin dosanya, terlalu parah.
Dan seperti sekaranglah aku. insyaAllah berada di jalan yang benar. Dan satu lagi bodohnya aku, Masih menunggu seorang Aziz.
Tragis. !
Hingga temanku berkata. “Salahnya siapa jatuh cinta sama Harry Potter jadi-jadian, ya cintanya juga jadi-jadian. Hahaha” menyebalkan sekali.
Tapi aku tak menyesal, dan bisa di bilang aku sangat mencintainya. J hhehehe ..


                              Alkisah, seorang
Hida Riskiyatul Ula dan Harry Potter jadi-jadian. :D

Minggu, 27 Maret 2011

Assalamualaikum. :)

Sidoarjo, 1st August 1994.

*It's Me..
just a Moslem from Indonesia.
if you want to know more ..
place here.
welcome to my world.
Hida Rizkiyatul Ula wold. :*



. if not you hear me whisper.
. let me blossom in the wind..
. a rip, roaring, and sulk.
. until you watch me get stuck..
. the vortex by vortex my longing to you. !
===
. kalau saja bisikanku tak kau dengar.
. biarlah aku menjelma angin.
. yang mengoyak, menderu,dan merajuk
. hingga kau menyaksikanku terjebak
. dalam pusaran demi pusaran kerinduanku padamu

*Ohh, God does not deserve you I inhabit heaven but I really would not be strong hold your hellfire