All About Carinae

All About Carinae

Rabu, 30 Maret 2011

cleopatra stratan - Ghita

Cerpen, "Cinta Harry Potter jadi-jadian. :D"

Mungkin ini bisa di katakan impianku ...
 
Dulu, aku melanjutkan studi di luar kota. Aku berada jauh dari orang tuaku. Awalnya aku terus menangis karna tidak bisa lepas dari mereka. Tapi, seiring berjalannya waktu aku mencoba beradaptasi dan bergaul dengan teman sebayaku juga teman satu asrama denganku. Sejak saat itu aku mulai bahagia dan mulai bisa melupakan tangisanku karna rindu pada orang tuaku.
Aku telah injakkan kaki di kelas 2 pada Junior High School dan semua temanku sudah mulai berburu lelaki. Yang (kata-katanya) akan di jadikan pendampingnya atau bisa di katakan sebagai pacar. Tapi entah mengapa, sedikitpun aku tidak pernah tertarik melakukan hal itu. Menurutku, semua ini konyol. Sia-sia dong kalau cari pacar di penjara suci. Toh ujung-ujungnya pasti diuber-uber KAMTIB (Keamanan dan Ketertiban). Hhehehe..
Pemilihan OSIS pun tiba. Dan calon ketua OSIS mempromosikan dirinya. Kebetulan teman satu kelasku ada yang menjadi kandidatnya. Semua kandidat OSIS harus menyampaikan visi & misi nya. Ada seorang kandidat yang visi & misinya sangat berkesan buatku. apalagi dia kan berkacamata, dia memakai jas panjang dan membawa tongkat (ceritanya sih biar mirip aktor Harry Potter padahal cakep aja kagag. Aku kan penggemar berat Harry Potter. Rasanya gak terima kalau Harry Potter jadi-jadian, sejelek itu. Tapi menurut analisa yang saya lihat, dia itu berwibawa. *Hehehe..) Tapi pada akhirnya aku juga tidak memilih salah satu diantara mereka. Golput gitu ceritanya. Hhaha..
Dua bulan sejak kejadian itu, hidupku di asrama baik-baik dan biasa-biasa saja. Hingga aku menemukann seseorang yang membuat hidupku lebih berwarna. Yaaa, sebut saja Aziz. Ternyata dia ketua OSIS di sekolahku. *Ohh tidak, aku yakin jika tulisan ini di baca temanku, mereka akan tertawa sampai jungkir balik..
Dan siapakah dia. ? ternyata, dia itu kandidat yang aku bilang tidak pantas jadi Harry Potter. Sepertinya ini mirip sebuah KARMA.. *ohh, No. !

Kejadian itu ...
Asramaku memang berdempetan dengan sekolahku, hingga tak memerlukan banyak waktu untuk berjalan kesana. Memang kebiasaan teman-teman untuk berangkat pada saat bel berbunyi. (Maklum, mandi aja ngantri *Hehehe)
Dan pagi itu, banyak yang kesiangan karna air di asrama habis. Jadi kalau mau mandi harus mengusung air dalam bak-bak untuk mencuci pakaian ke kamar mandi. Apalagi kran yang ada hanya 6 buah dan juga rusak 2 buah, harus di antri orang sebanyak 70 orang. Cukup mengesankan sih, tapi sangat menjengkelkan.
Akhirnya aku dan teman-teman telat masuk ke sekolah. Sehingga kita di hukum untuk lari sampai stasiun. Begitupun para terlambater yang lain. Dan saat itu aku berlari kearah stasiun, dan aku berpapasan dengan sesorang yang mampu menggetarkan hatiku. Dag.dig.dig, jantungku berdetak cepat. Anehnya dia juga menoleh padaku dan tersenyum. Hwaaaa, senyum yang bisa membuat hatiku penuh bunga. *Hhehe maklum lah, namanya juga jatuh cinta. !

Akupun mulai bertanya pada temanku yang berkelas ICP (International Class Program) yang juga satu kelas dengannya. Dan dari data yang aku kumpulkan, ternyata dia seorang Lelaki bernama Aziz, dia asalnya dari jakarta, dan dia adalah ketua OSIS. Tapi kelakuanku untuk bertanya-tanya menimbulkan kecurigaan dari beberapa pihak.
“Hayyooo, Riska naksir Aziz yaa. ?” celotehan temanku membuat wajahku panas, memerah.
“Wehh, wajahnya Riska merah. Berarti naksir beneran dong” sergah temanku,
tiidakkk, semua orang nanti bakal tau..
“Enggak koq, yakin dehh. !” aku mencoba menolak argumen teman-temanku yang telah behasil membuat wajahku bersemu merah.
“Heyy, aku salamin ke dia dehh. Tapi nih ya tumben banget Riska kecantol cowok.” ejek teman ku yang dari dulu tau kalau aku tidak pernah tertarik dengan obrolan mereka tentang cowok-cowok.
“Aduuhh, di bilangin kagag suka masih ngeyel aja nih orang-orang” aku yang tengah malu gelagapan mencari alasan.
“Halahh, keliatan kok dari wajahmu. Hhahaha.” Tawa anak anak meledak
‘Huuuhh, koq gini sih jadinya. Pengen nangis aja kalo gini’ erangku dalam hati.

***

Hari berganti hari *Ceileee. Hahaha.
Aku sudah duduk di bangku akhir Junior High School. Berbagai lembaga bimbingan belajar ku ikuti demi menyambut Ujian Akhir Nasional. Hingga sekolahku mengadakan Program Intensif Belajar  (PIB) dan akupun ikut. Dan mungkin Allah membukakan pintu untuk mendekatkan ku dan Aziz. *Huahaha. Tak tau gimana ceritanya, tiba-tiba di PIB itu masih ada program ICP yang mana murid cewek di campur dengan cowok dalam satu kelas. Ehhh gak taunya namaku tercampur dalam kelas campur itu. Dan tragisnya, nama Aziz tercantum di kelas itu juga. Namanya juga jatuh cintrong, awalnya sih senengg. Tapi waktu masuk ke kelas yang ada aku sama sekali gak berani menoleh ke dia. Aku hanya diamm tak beranjak sedikitpun. Dia yang berjarak 3 bangku dariku membuat jantungku berdetak tanpa jeda. Wajahku yang sudah seperti udang di rebus malah di ejek teman-teman se-asramaku. *Hhehe, konyol sekali kan.
Ujianpun akan tiba, 2 hari lagi semua akan berperang. Tak lupa kita sebagai anak pondok melakukan istighosah bersama di masjid besar. Semua anak-anak pada meminta maaf pada Guru, Abi, Gus, Neng maupun Teman sebaya. Mirip sekai dengan acara hari raya Idul Fitri. Dan akhirnya kembali ke sekolah
Iseng pergi ke ruang guru, malah ketiban bencana memalukan.
Aku yang tadi berbincang-bincang dengan Pak.Sony, guru geografi kami. Tiba-tiba masuk Aziz dan temannya. Seraya menunjuk Pak.Sony.
‘Aduhhh, mampus dah. Tu anak pakek acara ke sini’ aku yang gemetaran dari tadi.
Lucunya, Aziz gak mau masuk. Alhasil aku dan dia di ejek mati-matian. Apalagi Pak.Sony yang suka bermasyarakat dengan anak-anak berhasil membuat wajahku seperti udang rebus.
‘yaAllahh, malu sekali akuu’ itulah kalimat yang ku ucap berkali-kali.
Berakhir dia meminta maaf padaku. *Hhehehe.

***

Waktunnya pulang kerumahh.
Liburan untuk menunggu pengumuman kelulusan di pergunakan anak-anak untuk pulang kerumah. Ada juga yang memboyong dirinya ke Kota Kediri untuk menuntut ilmu bahasa asing. Sebenarnya itulah cita-citaku ku. Sembari menunggu hasil kelulusan, tak ada salahnya menggali ilmu di Kota Kediri. Dan aku berniat untuk kesana saat itu.
Saat di rumah, dan seperti anak-anak yang lain. Aku ber-SMS ria dengan teman-teman. Maklum, namanya juga baru pulang dari pondok. Banyangkan dehh 3 tahun tanpa memegang ponsel.
Sudah lama aku ingin membicarakan rencana pemberian kenang-kenangan untuk Bu.Anis tercinta atau biasa disapa anak-anak Mami Anis karna beliau adalah Walikelas kami.
Akhirnya aku memutuskan untuk membicarakannya dengan bendahara kelas ku. Akupun mulai mencari nomor si bendahara alias Mbak.Bela.
Bodohnya diriku mencari nomor Mbak.Bela pada temanku yang berkelas ICP si Nur. Tapi sebenarnya gak salah sihh, kan dia sahabatnya. *Hhehe, membela diri.
Ya.! Aku sudah mendapatkan nomornya. Tapi setelah aku SMS dan memperkenalkan diri, aku di tertawakan. Apa yang salah coba. ? *prasaan gak ada.
Dan ternyata ehh ternyata, si pemilik nomor itu adalah Aziz. Ohh god, betapa malunya diriku saat itu. dan akhirnya aku memutuskan untuk meminta maaf dan mulai membantai si Nur dengan mengacung-ngacungkan golok padanya. *Lebay dehh. Hhaha ..
Berawal dari itu akhirnya aku terbiasa ber-SMS dengannya. Sebenernya sih suka. *Wuahaha. Hingga suatu saat dia bilang akan Les ke Kediri, dan saat itu aku belum meminta izin kepada ibuku untuk les disana. Tapi aku akhirnya tidak di bolehkan berangkat karna ibuku tahu Aziz ada juga di sana. Jadi yaa, mau apa lagii..

***

Pengumuman kelulusan ..
Hari itu, sangat menegangkan bagiku. Pengumuman kelulusan yang sangat aku tunggu-tunggu. Aku segera bergegas pergi ke Pondokku yang kurang lebih sudah satu bulan yang lalu aku tinggalkan dan melihat NEM ku. Aku sempat taruhan dengan seorang Aziz, awalnya aku minder karna aku tahu. NEM ku pasti di bawah Aziz, tapi sungguh memalukan jika aku tak menerima taruhan itu. Temanku yang lain juga pada taruhan. Akhirnya aku berani. ! dengan taruhan traktir makan. Lumayanlah daripada yang kalah di suruh lari-lari di lapangan sekolah. *Terinspirasi taruhannya temenku. Hhaha..
Tapi yang terjadi benar, NEM ku masih di bawah NEM Aziz. Jadi mau atau gak mau, aku harus traktir dia makan. Sebenarnya gak pantes banget aku yang traktir, tapi namanya juga kalah taruhan. Tapii..
Pada akhirnya, dia gak mau aku traktir kok. Hhehehe..

***

Kediri ..
Meskipun dia ada di Kediri aku masih tetap berhubungan dengannya. Dan pernah aku kehabisan pulsa dan aku dapat transfer pulsa dari dia. Tapi jumlahnya hanya Seribu perak. Mungkin konyol, tapi seletah aku bercerita pada teman-temanku meraka terkaget-kaget. Karena mereka tahu, Aziz itu pelit sekali kalau di rayu untuk membelikan pulsa atau sekedar transfer pulsa. Dan tanpa rayuan, akupun diberi. Meskipun hanya Seceng. *Hhaha. Konyol sekali kan. ?
Dia juga terkenal tidak pernah menelpon seorang wanita. Tapi sungguh ajaib, saat aku dan dia Lesscontact beberapa bulan. Tiba-tiba dia menelponku saat aku berada di minimarket. Ya. ! aku meihat nama yang tertera pada layar ponselku, Aziz calling sungguh mengejutkan. Kata temanku, ini bisa dibilang keajaiban dunia ke-8. *Maklumlah, temanku Alay semua.
Tapi anehnya dia hanya berr halo-halo ria denganku, tanpa mengucap sepatah kata pun.aku yang sudah berada di depan kasir dan mungkin sudah di bilang orang-orang di situ gila, karna aku telepon hanya mengucap kata HALO. Gak ada yang lain. Akhirnya ku tutup telepon darinya.

***
Kejadian itu ..
Sungguh memalukan dan sangat menjatuhkan harga diriku,
Saat itu aku berada di pelosok desa dan susah sekali untuk mendapat sinyal. Tapi aku masih berusaha menghubungi Aziz. Tapi bodonya aku, pulsaku hanya 66 Rupiah. Aku pun bertanya pada saudaraku dimana lokasi orang penjual pulsa. Tapi kata saudaraku, disini gak ada orang yang jual pulsa. Namanya juga pelosok desa. Akhirnya aku minta tolong Aziz memberiku pulsa yang bisa di gunakan untuk menghubunginya, meskipun hanya beberapa SMS.
Tapi dia menyambut permintaanku dengan salah. Dia memakiku, dia bilang aku MATRE dan gak tau malu. Ya Allahh.. Begitu sakitnya hatiku sampai aku ingin memakinya kembali. Tapi apa daya, pulsa buat SMS-pun tak ada. Sinyal juga mati-hidup. Ya sudahlah. !
 Akhirnya aku sudah malas menghubunginya, begitu juga Aziz. Aku sudah tidak mau membahas persoalan yang menyangkut harga diriku. Menurutku, aku bukan cewek pulsa yang parasit terhadap para cowok. Juga harga diriku tidak bisa dibeli hanya dengan pulsa yang tidak seberapa harganya. Cukup sekali aku mendengar makian nya yang membuat hatiku begitu sakit.

***
Akupun segera lupa dengan persoalanku dengannya. Aku sibuk dengan urusanku masuk sekolah Senior. Diapun begitu..
Tapi aku tahu dimana dia bersekolah, karna dia sering bercerita padaku sampai dia marah dan menangis.*Oops, buka kartu nihh. Hhaha..
Padahal aku gak salah apa-apa.
Tapi itu semua berlalu, sakit hatiku karna makiannya masih membekas. Dan aku tidak mau menguak kembali cerita konyol itu.

***

2 tahun berlalu membuatku rindu ..
Lama sudah aku tak berhubungan dengannya, hingga membuatku rindu padanya. Aku juga tidak tahu bagaimana asal mulanya sampai aku bisa rindu padanya.
Akhirnya aku memutuskan mencari account nya di dunia maya. Dan, Dapatt. !
Tanpa pemandupun aku sudah me-Request dia menjadi temanku.dia pun menerima itu. Hhmm, lumayan lah lampu hijau. *Hhehe.
Tapi itu semua berubah ketika ada seorang teman sekolahku yang kata-katanya ada feeling sama aku. tapi aku menganggap hanya guyon belaka. Tapi ternyata tidak. !
Aku semakin dekat dengan dia, akhirnya kena deh aku. dan dengan gampang melupakan seorang Aziz. Tapi namanya juga manusia, pasti ada titik bosannya. Begitu pula aku dan anak itu. meskipun aku dan dia hanya sebatas teman dekat.
Tanpa pikir panjang, hatiku mencari seorang Aziz.
Ketemuu. !! ^^
Tapii, gak seperti dulu. Dia sekarang sudah beranjak dewasa yang pada akhirnya menyusahkanku, karna dia terlalu jaga jarak dengan wanita. Sebenarnya sih dia tipe suami idaman para wanita, tapi sangat konyol jika aku berharap sekarang. Sedangkan sekolah SMA aja belum selesai. Saking jaga jaraknya dia dengan wanita-wanita sampai di kira dia itu komplotan teroris. *Parah sekali kan. >.<

***

Alhasil, akupun hanya diam. Menunggu dirinya bergerak dahulu..
Hhmm, sungguh membosankan. Sebelum aku menemukan Aziz  kembali aku sempat berlumuran dosa. Dosa yang sangat besar, tapi Azizlah yang datang mengingatkan aku dan membuatku kembali ke jalan yang benar. *Afwan, gak bisa nyebutin dosanya, terlalu parah.
Dan seperti sekaranglah aku. insyaAllah berada di jalan yang benar. Dan satu lagi bodohnya aku, Masih menunggu seorang Aziz.
Tragis. !
Hingga temanku berkata. “Salahnya siapa jatuh cinta sama Harry Potter jadi-jadian, ya cintanya juga jadi-jadian. Hahaha” menyebalkan sekali.
Tapi aku tak menyesal, dan bisa di bilang aku sangat mencintainya. J hhehehe ..


                              Alkisah, seorang
Hida Riskiyatul Ula dan Harry Potter jadi-jadian. :D

Minggu, 27 Maret 2011

Assalamualaikum. :)

Sidoarjo, 1st August 1994.

*It's Me..
just a Moslem from Indonesia.
if you want to know more ..
place here.
welcome to my world.
Hida Rizkiyatul Ula wold. :*



. if not you hear me whisper.
. let me blossom in the wind..
. a rip, roaring, and sulk.
. until you watch me get stuck..
. the vortex by vortex my longing to you. !
===
. kalau saja bisikanku tak kau dengar.
. biarlah aku menjelma angin.
. yang mengoyak, menderu,dan merajuk
. hingga kau menyaksikanku terjebak
. dalam pusaran demi pusaran kerinduanku padamu

*Ohh, God does not deserve you I inhabit heaven but I really would not be strong hold your hellfire